Rabu, 28 Maret 2018

Ekstrak kunyit produk Teaching factory skima






KUNYIT PUTIH Ekstrak
Mencegah Kanker, Mencegah Alzheimer, Mencegah Anemia, Mengobati Tifus, Mengurangi ResikoDiabetes.


Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A
https://tefaskima.blogspot.co.id/

Selasa, 27 Maret 2018

Virgin Oil (VCO) produk Teaching Factory Skima


Perpaduan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil/VCO) dengan jahe segar saat pengolahan membuat semakin lengkap khasiat VCO Magic Skima, VCO Magic Skima banyak mengandung asam lemak eksklusif dan jahe yang menghangatkan tubuh, menjadikan tubuh semakin bugar.  Kandungan Asam Laurat VCO Magic Skima mampu menghancurkan lapisan lipid virus dan bakteri, meningkatkan energi, sehingga stamina menjadi lebih baik dan terus meningkat.  Sangat cocok untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Sabun cuci piring produk Teaching factory skima


SABUN PENCUCI PIRING
Merupakan sabun pencuci piring yang sangat ampuh dalam membersihkan kotoran pada perlengkapan makan dan perabotan dapur. Dengan formula yang mengandung ekstrak jeruk nipis sehingga memiliki kekuatan dalam menghilangkan lemak-lemak membandel serta bau yang menempel pada perlengkapan makan dan perabotan dapur.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Air isi ulang produk Teaching factory skima


SMK Negeri 3 Kimia Madiun
Menyediakan air isi ulang
Murni, Higienis dari air sumber pegunungan

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Pelembut dan Pewangi Pakaian produk Teaching Factory Skima


PELEMBUT dan PEWANGI PAKAIAN
Softener / pelembut pakaian digunakan pada saat proses pembilasan dengan takaran 25ml untuk 5kg (setara dengan 25-30 pakaian) dan hanya dengan 1x bilas yang bertujuan untuk menghematan air sangat cocok untuk usaha laundry maupun rumah tangga. Softener bekerja mengurangi dan menghilangkan pelekatan statis antara pakaian satu dengan pakaian lainnya pada saat proses pencucian, melembutkan cucian , memberikan efek segar dan wangi serta membuat setrika lebih mudah.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Sabun Pembersih Lantai produk Teaching Factory Skima


PEMBERSIH LANTAI
Membersihkan noda membandel dan membuat lantai menjadi mengkilap, Harum dan Higienis dibuat dengan formula khusus yang mengurangi kuman kembali.
Ramah lingkungan, Kental dan irit pemakaian.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Ekstrak Jahe Minuman Kesehatan produk Teaching Factory Skima


JAHE ekstrak
Khasiat minuman Jahe Skima yang diminum 2x sehari sangat baik bagi penderita penyakit Jantung, Migrain, Asam Urat, Masuk Angin, Rematik, Nyeri Pinggang, Nyeri Punggung, Meredam Rasa Mual.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Bawang Lanang ekstrak produk Teaching Factory Skima



BAWANG LANANG
Manfaat Bawang Putih Lanang / Bawang Putih Tunggal Untuk Pengobatan Penyakit Sebagai Berikut:

    Darah tinggi,
    kolesterol,
    jantung, stroke,
    migran,
    kanker,
    flu,
    kembung,
    sembelit,
    sariawan,
    lemah syahwat,
    meningkatkan stamina,
    disentri,
    tukak lambung,
    ashma,
    TBC,
    broncitis,
    diabetes mellitus,
    melicinkan darah,
    kanker usus,
    pegal linu,
    jerawat,
    sakit gigi,
    batuk rejan,
    cacingan,
    impotensi,
    infeksi saluran kencing,
    monilia dan keputihan,
    wasir/hemoroid,
    nyeri sendi,
    menormalkan berat badan,
    melancarkan pencernaan,
    memperbaiki syaraf otak,
    mengurangi rasa sakit saat haid,
    menghilangkan cairan serosa di dalam rongga perut,
    meningkatkan daya tahan tubuh,
    mencegah radang selaput otak belakang.

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Selasa, 20 Maret 2018

Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA)

Konsep Teaching Factory pada SMK


Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholdersdalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.
Pelaksanaan Teaching Factory sesuai Panduan TEFA Direktorat PMK terbagi atas 4 model, dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah melaksanakan TEFA.

Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:
·         Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based training.
·         Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
·         Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
·         Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.

Tujuan pembelajaran Teaching Factory
·         Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan wirausaha;
·         Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
·         Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
·         Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
·         Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
·         Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
·         Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin, Reza Pouraghabagher, atPatricia McQuaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah sebagai berikut.
·         Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui pemberian konsep manufaktur moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri;
·         Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep manufaktur moderen;
·         Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu;
·         Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama pada aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.

Sintaksis Teaching Factory
Atas dasar uraian di atas, sintaksis pembelajaran teaching factory dapat menggunakan sintaksis PBET/PBT atau dapat juga menggunakan sintaksis yang diterapkan di Cal Poly – San Luis Obispo USA ( Sema E. Alptekin : 2001) dengan langkah-langkah yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian :
·         Merancang produk
Pada tahap ini peserta didik mengembangkan produk baru/ cipta resep atau produk kebutuhan sehari-hari (consumer goods)/merancang pertunjukan kontemporer dengan menggambar/membuat scrip/merancang pada komputer atau manual dengan data spesifikasinya.
·         Membuat prototype
Membuat produk/ kreasi baru /tester sebagai proto type sesuai data spesifikasi.
·         Memvalidasi dan memverifikasi prototype
Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi terhadap dimensi data spesifikasi dari prototype/kreasi baru/tester yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan layak diproduksi/dipentaskan.
·         Membuat produk masal
Peserta didik mengembangkan jadwal dan jumlah produk/ pertunjukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Dadang Hidayat (2011) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengembangkan langkah-langkah pembelajaran Teaching Factory sebagai berikut.
·         Menerima order
Pada langkah belajar ini peserta didik berperan sebagai penerima order dan berkomunikasi dengan pemberi order berkaitan dengan pesanan/layanan jasa yang diinginkan. Terjadi komunikasi efektif dan santun serta mencatat keinginan/keluhan pemberi order seperti contoh: pada gerai perbaikan Smart Phone atau reservasi kamar hotel.
·         Menganalisis order
Peserta didik berperan sebagai teknisi untuk melakukan analisis terhadap pesanan pemberi order baik berkaitan dengan benda produk/layanan jasa sehubungan dengan gambar detail, spesifikasi, bahan, waktu pengerjaan dan harga di bawah supervisi guru yang berperan sebagai supervisor.
·         Menyatakan Kesiapan mengerjakan order
Peserta didik menyatakan kesiapan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan hasil analisis dan kompetensi yang dimilikinya sehingga menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab.
·         Mengerjakan order
Melaksanakan pekerjaan sesuai tuntutan spesifikasi kerja yang sudah dihasilkan dari proses analisis order. Siswa sebagai pekerja harus menaati prosedur kerja yang sudah ditentukan. Dia harus menaati keselamatan kerja dan langkah kerja dengan sungguh-sunguh untuk menghasilkan benda kerja yang sesuai spesifikasi yang ditentukan pemesan
·         Mengevaluasi produk
Melakukan penilaian terhadap benda kerja/layanan jasa dengan cara membandingkan parameter benda kerja/ layanan jasa yang dihasilkan dengan data parameter pada spesifikasi order pesanan atau spesifikasi pada service manual.
·         Menyerahkan order
Peserta didik menyerahkan order baik benda kerja/layanan jasa setelah yakin semua persyratan spesifikasi order telah terpenuhi, sehingga terjadi komunikasi produktif dengan pelanggan. (disarikan dari Bahan Penyegaran Kurikulum 2013 SMK tahun 2017)

Sabtu, 10 Maret 2018

Apa itu Teaching Factory SMK


Pentingnya penyediaan sumberdaya manusia (SDM) yang terampil diwujudkan pemerintah melalui kebijakan peningkatan mutu pendidikan kejuruan yang memberi perhatian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengembangan SMK saat ini mulai bergerak dari orientasi pasar tenaga kerja lokal kepada pasar tenaga kerja ASEAN menyambut masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), serta mempersiapkan para lulusan dengan pembekalan karakter kewirausahaan (entrepreneurship). Penerapan teaching factory  di SMK merupakan wujud dari salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMK untuk lebih mempererat kerjasama atau sinergi antara SMK dengan industri.



Menurut Kuswantoro (2014), teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. Unit produksi adalah pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah penghasilan sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan, peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata pada siswanya. Penerapan unit produksi sendiri memiliki landasan hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 pasal 29 ayat 2 yaitu "Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit produksi yang beroperasi secara profesional."

Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa (production based training).






Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola pembelajaran Teaching Factory akan memiliki berdampak positif untuk membangun mekanisme kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi tawar win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan interface dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja. sumber

Kamis, 01 Maret 2018

Teaching Factory SMK Negeri 3 Kimia Madiun



Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah instansi di lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Pola pengelolaan keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibelitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek
bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Madiun (SMK Negeri 3 Madiun) sebelumnya bernama Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Madiun (STM Negeri 2 Madiun) didirikan pada tahun 1965 dengan SK pendirian nomor : 95/Dirpt/B.I/1965 tanggal 25 Agustus 1965 dan bertempat di Jl. Yos Sudarso No. 10 Madiun. Tahun 1994/1995 mendapat bantuan ADB LOAN 1100 untuk bangunan gedung, sarana dan prasarana dengan menempati lokasi baru di Jl Mayjen. Panjaitan No. 20A Madiun  hingga saat ini.

 Pada tahun 2003 SMK Negeri 3 Madiun menambah kompetensi keahlian yaitu Kompetensi Keahlian Analisis Kimia dan pada tahun 2011 Kompetensi  Keahlian Pengawasan Mutu Pangan .

Hingga saat ini Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Madiun mengelola 6 Kompetensi Keahlian yaitu : 
1. Kompetensi Keahlian Kimia Industri
2. Kompetensi  Keahlian Analisis Kimia
3. Kompetensi  Keahlian Pengawasan Mutu Pangan
4. Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia
5. Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas
6. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

Kondisi saat ini jumlah siswa 1.266 orang dan jumlah guru/karyawan 86 orang, lokasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Madiun di Jalan Mayjen D.I. Panjaitan No. 20A Kota Madiun. Batas
wilayah SMKN 3 Madiun  :
Utara  : Perumahan Griya Kencana
Timur  : Jalan Mayjend. Panjaitan
Selatan : Jalan Taman Asri
Barat  : Perumahan Taman Asri Luas tanah SMK Negeri 3 Madiun 13.078 M2 dan Luas Bangunan 4202  M2 serta Status Tanah Milik Negara (Provinsi Jawa timur).