Jumat, 31 Agustus 2018

Magang Guru program keahlian TPMGP di DEPO Pertamina Madiun

Magang Guru Kejuruan TPMGP SMK N 3 Madiun 
di STTB Depo Pertamina Madiun
31 Agustus 2018 dan 6 September 2018













Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK, saat ini menjadi trending topic permasalahan yang belum menemukan jalan keluarnya, dimana mayoritas dari mereka masih kurang memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. 

Melalui pembelajaran pola Teaching Factory yang- 2 -
Hakekatnya memboyong sistem industry sebagai pendekatan pembelajaran di SMK diharapkan terjadi transfer teknologi dari industry, yang pada gilirannya kualitas guru akan meningkat.

Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.

Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching Factory Di SMK Negeri 3 Madiun


Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching Factory Di SMK Negeri 3 Madiun





Jumat, 24 Agustus 2018

Bantuan Pengembangan Wilayah Smk Berbasis Industri / Keunggulan Wilayah


Grup Diskusi Penyelarasan Kejuruan Untuk Mewujudkan Kurikulum Yang Link And Match Dengan Industri



Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan pada program ini sebagai berikut:
1. Adanya kesesuaian dan keselarasan antara kompetesi lulusan SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha/Dunia industri (Du/Di)
2. Terselenggaranya pembelajaran model Teaching Factory sekurang-kurangnya pada satu kompetensi keahlian
3. Meningkatnya hubungan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di)
4. Kemampuan siswa dalam menghasilkan suatu produk barang/jasa sesuai dengan standar pasar
5. Terbangunnya mekanisme suplay–demand produk barang/jasa.







Minggu, 19 Agustus 2018

Program pengenalan produk TEFA SKIMA di masyarakat Madiun


CFD (Car Free Day) 
jln Pahlawan Madiun
Belajar memperkenalkan produk-produk Tefa Skima ke masyarakat Madiun

Hasil karya siswa siswi SMK Negeri 3 Madiun





Rabu, 15 Agustus 2018

Snak n Backery SKIMA

Rotinya Skima
Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA

SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 

Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A 

Jual Air Radiator SMK N 3 Madiun

Air Radiator Skima
Membantu merawat dan menjaga pendinginan di mesin kendaraan anda



Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A

Hair Cream Masa Kini

Hair cream

Yang ngaku stylist.... anak jaman now
G gaul kalo elo rambut g pake gaya TPM


Info lengkap bisa menghubungi

CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A




Jual Pomade Buatan SMK N 3 Madiun

Pomade 

Yang ngaku stylist.... anak jaman now
G gaul kalo elo rambut g pake gaya TPM


Info lengkap bisa menghubungi

CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A



Air AKI ( air Zuur ) SKIMA

Air Aki Madiun
Produk asli siswa siswi SMK Negeri 3 Madiun
SMK Bisa.....

Info lengkap bisa menghubungi

CS TEACHING FACTORY SKIMA

SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A
0813-3648-8890



Selasa, 14 Agustus 2018

Jual es Batu Madiun Kota dan Kabupaten


Jual Es Batu
Mau hajatan, acara, jualan minuman... bingung es batu... Skima bisa looo

Info lengkap bisa menghubungi
CS TEACHING FACTORY SKIMA
SMK NEGERI 3 KIMIA MADIUN 
Jl. Mayjend Panjaitan No.20 A



Workshop Pengenalan dan pemahaman konsep Teaching Factory SMK N 3 Madiun





Pentingnya penyediaan sumberdaya manusia (SDM) yang terampil dan siap kerja diwujudkan pemerintah melalui kebijakan peningkatan mutu pendidikan kejuruan yang memberi perhatian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lebih berorientasi pada permintaan pasar tenaga kerja masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), dan mempersiapkan para lulusan dengan pembekalan karakter kewirausahaan (entrepreneurship) yang bersinergi erat dengan industri sebagai mitra utama dalam penerapan Teaching Factory. Pengalaman dari sejumlah industri yang telah bekerja sama dengan beberapa SMK yang telah menerapkan pola pembelajaran seperti Teaching Factory, unit produksi, dan sejenisnya, medapatkan respon positif dari Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) atas peningkatan kualitas lulusannya.

Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola pembelajaran Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.

Tujuan
1. Mempersiapkan lulusan SMK untuk siap kerja dan pelaku wirausaha
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual
7. Memberikan kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karir yang akan dipilih.


Senin, 13 Agustus 2018

Magang Guru untuk Peningkatan Kompetensi Program Keahlian TPMGP dan TPMG SMK N 3 Madiun


Magang Guru Kejuruan TPMGP dan TPMG SMK N 3 Madiun 
di PPSDM Migas Cepu
13-15 Agustus 2018





Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK, saat ini menjadi trending topic permasalahan yang belum menemukan jalan keluarnya, dimana mayoritas dari mereka masih kurang memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. 

Melalui pembelajaran pola Teaching Factory yang- 2 -
Hakekatnya memboyong sistem industry sebagai pendekatan pembelajaran di SMK diharapkan terjadi transfer teknologi dari industry, yang pada gilirannya kualitas guru akan meningkat.

Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.

Selasa, 07 Agustus 2018

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) di SMK N 3 MADIUN


Esensi dari BLUD adalah peningkatan pelayanan dan efisiensi anggaran. Hal ini dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, disebutkan bahwa BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.


Makna dari pengertian ini adalah:
1.    BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai pengertian bahwa BLUD asetnya merupakan aset daerah yang tidak dipisahkan;
2.    Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna Anggaran) atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai Kuasa Pengguna Anggaran);
3.    Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, mempunyai pengertian bahwa SKPD atau Unit Kerja tersebut memberi pelayanan langsung kepada masyarakat dan tidak semata-mata mencari keuntungan;
4.    Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, mempunyai arti bahwa BLUD dterapkan dalam rangka efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan pada masyarakat.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa BLUD masuk dalam perangkat pemerintah daerah yang bersifat quasi public goods.
Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut juga disebutkan bahwa BLUD merupakan Pola Pengelolaan Keuangan yang diterapkan pada SKPD atau Unit Kerja dengan diberikan fleksibilitas, yaitu berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur terkait implementasi BLUD

Kunjungan Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur terkait implementasi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) di SMK Negeri 3 Madiun 

 Latar Belakang diadakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah untuk peningkatan pelayanan dan efisiensi anggaran sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. BLUD juga merupakan Pola Pengelolaan Keuangan yang diterapkan pada SKPD atau Unit Kerja dengan diberikan fleksibilitas, yaitu berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.



 

Dengan adanya Peraturan Menteri Dalam tersebut, maka makna dari pengertian BLUD adalah: 
 1. BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai pengertian bahwa BLUD asetnya merupakan aset daerah yang tidak dipisahkan

 2. Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna Anggaran) atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai Kuasa Pengguna Anggaran)

 3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, mempunyai pengertian bahwa SKPD atau Unit Kerja tersebut memberi pelayanan langsung kepada masyarakat dan tidak semata-mata mencari keuntungan dan 

 4. Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, mempunyai arti bahwa BLUD dterapkan dalam rangka efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan pada masyarakat.





Senin, 06 Agustus 2018

Proses Produksi Ekstrak Jahe dan Kunyit oleh siswa-siswi SMK Negeri 3 Madiun


Ketika minuman herbal kembali menajdi gaya hidup masyarakat luas, maka jahe dan kunyit menduduki peringkat pertama dalam hal kasiat untuk beberapa penyakit. Pembuatan ekstrak dapat menjadi solusi bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk sekedar menggeprek jahe atau menghaluskan kunyit untuk kemudian dikonsumsi setiap harinya. Siswa-siswi SMK N 3 Madiun berinovasi sejak lama untuk membuat ekstrak jahe serta kunyit.